Header Ads

Slank: Duta Santri, Pose Tak Pantas dan Totalitas Dukung Ahok







September 2014. Jerry Aurum, suami Denada, meluncurkan buku berjudul On White di Senayan City, Jakarta Pusat. Ada yang menghebohkan dalam buku tersebut. Grup Band Slank terpampang sedang berpose tak pantas.

Di buku itu terlihat jelas bagaimana para personel Slank seperti Kaka, Bimbim, Ivanka, Abdee, dan Ridho tampil tanpa rasa malu. Kelimanya berpose menghadap kamera. Ironisnya masing-masing berpose seolah mempertontonkan aurat mereka yang ditutupi dengan penutup alakadarnya.

Peristiwa sekitar 2 tahun itu kembali melintas setelah saya mendengar kabar soal ditunjuknya Slank sebagai "Duta Santri" oleh pemerintah. Beragam tanya mengemuka. Apa alasannya? Tidak ada lagikah tokoh yang layak? Atau ada maksud tertentu kepada umat Islam?





Slank memang sangat dekat dengan Jokowi. Saat berkampanye menjadi presiden, Jokowi menyempatkan diri menyambangi Gang Potlot, Jakarta Selatan pada Mei 2014. Bimbim dan kawan-kawan menjamu makan Jokowi. Bahkan, sebelum pertemuan dihelat, mereka melaksanakan sholat Ashar berjamaah dengan Jokowi sebagai imam. Revolusi Mental menjadi alasan Jokowi bertamu.

“Slank adalah contoh ‘Revolusi Mental’. Saya bahkan juga mendapatkan masukan, lima lembar, mengenai, pertama tujuh ide moral Indonesia, misalnya sistem birokrasi online dan terbuka. Lalu ada pendidikan moral adat dan kesopanan, lewat revolusi mental,” ujar Jokowi kepada wartawan.

Belakangan, Slank juga begitu dekat dengan Ahok. Jelang Pilgub DKI Jakarta, Ahok menjadikan Slank sebagai daya tarik dan Slank mendukungnya secara all out. Terakhir dibuktikan dengan menggelar #KonserGue2 di Jakarta.

Saya tak habis pikir. Berpose tak pantas dan mendukung calon gubernur yang menista Al Quran, tapi Slank dipilih menjadi Duta Santri dan ikon Revolusi Mental oleh pemerintah.

Ada apa dengan negeri ini?

Erwyn Kurniawan




Diberdayakan oleh Blogger.