Header Ads

Djarot Datang ke Masjid At-Tin, Pengamat Paramadina: Itu Panik







Kedatangan Djarot Syaiful Hidayat ke acara peringatan ke-51 Supersemar dan haul mantan Presiden Indonesia Soeharto yang digelar di Masjid Agung At Tin, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, 11 Maret 2017 lalu membuat dirinya diusir meski akhirnya bisa masuk. BagiPakar komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, ini adalah tanda kepanikan akibat ditinggal pemilih muslim.

"Ini menarik bila Djarot mencoba merapat bisa jadi dukungan umat Islam sangat dibutuhkan oleh mereka," ungkap Hendri, Senin (13/3) seperti dilansir okezone.com

"Itu sebuah kepanikan ya menurut saya, karena kan pastinya Ahok tidak bisa mendapat dukungan Islam. Jadi peran itu diambil oleh Djarot," pungkasnya.




Melihat tren hasil berbagai lembaga survey yang memprediksi kekalahan Ahok-Djarot, pendapat Hendri masuk akal. Apalagi resistensi atau penolakan umat Islam terhadap pasangan tersebut bukannya mengendur justru makin kuat.

Analisis bahwa Ahok-Djarot panik makin mendekati kebenaran dengan melihat kampanye negatif yang mereka lakukan kepada pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Keduany dilaporkan ke polisi terkait kasus yang dicari-cari.

Tak cuma itu, tim Ahok-Djarot juga semakin masif menyebarkan berita hoax. Sebelumnya soal ijazah murid yang ditahan karena orangtuanya memilih Ahok yang ternyata sama sekali tidak benar.  Dan terakhir, kabar jenazah Hindun yang tidak disholatkan karena mendukung Ahok yang ternyata juga dusta atau hoax. (Wyn/Wajada)







Diberdayakan oleh Blogger.