Header Ads

Hijrah Rasulullah saw dan Perjuangan Habib Rizieq Menghindari Kriminalisasi







Hujatan dan cacian bertubi-tubi diarahkan kepada Habib Rizieq Shihab oleh Ahoker dan media arus utama. Mereka menyerang Imam Besar FPI itu karena dianggap tidak mentaati proses hukum. Stigma "pengecut", "melarikan diri", "penakut" terus mereka propagandakan kepada publik. Padahal, langkah ulama kharismatis itu pernah juga dilakukan oleh Rasulullah saw.

Mengapa Nabi Muhammad saw berhijrah dari Mekah, tanah kelahiran yang dicintainya ke Madinah? Ini adalah keputusan yang sangat berat. Saking tak mudahnya, Rasulullah saw sempat menatap Mekah dari kejauhan saat mulai melangkahkan kaki menuju Madinah.

"Demi Allah, engkau adalah bagian bumi Allaj yang paling baik dan paling aku cintai. Andai kata tidak diusir, aku tidak akan meninggalkanmu, Mekah," ucap Rasulullah saw dengan berlinang airmata.

Nabi Akhir Zaman itu bersama kaum muslimin harus hijrah karena Mekah sudah tidak kondusif lagi. Keselamatan diri Rasulullah saw dan umat Islam terancam. Bahkan, rencana pembunuhan pun sudah disiapkan dengan matang di malam Nabi Muhammad saw hijrah.

Gangguan, ancaman dan siksaan datang silih beganti. Secara umum kaum Muslimin harus menghadapi kondisi yang sangat pelik dan sulit. Tekanan kepada kaum muslimin makin menjadi-jadi setelah berturut-turut wafatnya dua sosok yang menjadi penopang utama dakwah Rasulullah saw yakni Abu Thalib dan Khadijah.

Apakah kita katakan Nabi Muhammad saw pengecut? Apakah kita menyebut beliau sosok nabi yang tidak jantan karena memilih "melarikan diri" dari gangguan dan ancaman kafir Quraisy?





Persis seperti itulah kondisi yang kini dihadapi umat Islam dan para ulama di Indonesia. Ancaman pembunuhan, gangguan, kriminalisasi bertubi-tubi datang bagai gelombang tsunami. Stigmatisasi disematkan kepada kita.

Muhammad Al Khaththath saat ini masih di penjara. Ulama di Bekasi juga dibui karena demo menuntut keadilan. Rumah Habib Rizieq ditembak sniper. Dan polisi terus mencari-cari kesalahan dengan cara membunuh karakter Habib Rizieq dan ulama lainnya melalui kasus-kasus aneh semacam chatsex, korupsi infak yayasan, tudingan makar dan lainnya.

Saya tak bermaksud menyamakan Habib Rizieq dengan Nabi Muhammad saw karena memang tidak pada tempatnya. Tapi saya ingin mengajak kita melihat bahwa begitu banyak kesamaan kondisi yang terjadi saat Rasulullah saw memutuskan hijrah dengan keputusan Habib Rizieq untuk "hijrah" ke Arab Saudi. Bukankah sirah nabawiyyah adalah kumpulan kisah yang harus kita ambil hikmahnya?

Jika ada Ahoker muslim yang masih bersemangat mencaci-maki Habib Rizieq sebagai pengecut, bisa jadi yang bersangkutan tak pernah membaca perjuangan Rasulullah saw dalam berdakwah. Atau sudah membaca, namun tak mampu mengambil i'tibar atau pelajaran.

Wallahua'lam Bishshowab

Erwyn Kurniawan






Diberdayakan oleh Blogger.