Header Ads

Terlambat Jawab Pesan karena sedang Sholat, Perusahaan Memberi Mulyono SP3







Mulyono bisa jadi tak pernah membayangkan peristiwa pahit ini terjadi pada dirinya. Sebagai seorang muslim, dia wajib melaksanakan sholat. Namun diluar dugaan, gara-gara menjalankan kewajiban tersebut, Mulyono mendapatkan surat peringatan ketiga (SP3) dari PT Transjakarta, tempatnya bekerja.

Kejadiannya bermula pada 18 Desember 2016, ketika itu ada pesan masuk di grup WhatsApp. Disaat bersamaan, Mulyono sedang sholat. Akhirnya panggilan pesan tersebut terlambat dijawab. Apesnya, yang mengirim pesan adalah Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono.

“Waktu itu saya sedang sholat dan mendapat pesan dari direktur utama,” kata Mulyono di Kantor Forum Warga Kota Jakarta (Fakta), Senin, 17 Juli 2017.

Budi Kaliwono menanyakan kepadatan penumpang di sejumlah halte di Jakarta. Namun Mulyono tak merespons karena sedang sholat. Sedangkan tabletnya sedang dititipkan pada temannya. Sementara Mulyono masih sholat di dalam ruangan kerjanya.

Setelah sholat, rekannya memanggil-manggi Mulyono bahwa Budi Kaliwono mencarinya dan menanyakan kepadatan penumpang.

“Ketika tahu, saya langsung menjawab, namun Direktur Operasional PT Transjakarta menelepon saya sambil marah-marah,” ucap Mulyono. Mulyono menjelaskan bahwa dirinya sedang salat beberapa menit. “Dia bilang, ‘banyak alasan kamu, besoknya sudah dikirim nota SP3’,” kata Mulyono menirukan Direktur Operasionalnya.

Mulyono bekerja di bagian Command Center Transjakarta. Tugasnya mengawasi setiap halte melalui layar di Command Center. Mereka harus bertugas secara cepat dengan segala risiko.

Sanksi tersebut membuat Mulyono heran, mengapa perusahaan memberi sanksi padanya, padahal sedang menjalankan ibadah. Ia sempat di-nonjobkan dari jabatannya. Hingga akhirnya Mulyono turun pangkat, kembali menjadi petugas di lapangan.





Kisah Mulyono ini kemudian diketahui oleh Ketua Fakta, Azas Tigor Nainggolan. Tigor kemudian memposting cerita Mulyono itu ke akun Facebooknya. Tigor heran kenapa orang sholat bisa diberi  disanksi. 

“Coba kita pikir baik-baik, kok orang salat dianggap pelanggaran kerja dan dihukum,” ujar Tigor.

Tigor memprotes kesewenang-wenangan Budi Kaliwono itu ke Facebook. Menurut Mulyono, ada banyak respons dari masyarakat, bahkan dari manajemen Transjakarta. Kata Tigor, ada banyak pelanggaran yang dilakukan perusahaan, termasuk tidak mengangkat karyawan lama sebagai karyawan tetap.

Postingan Tigor itu membuat perusahaan khawatir, hingga akhirnya memanggil Mulyono. Kata Mulyono, pihak PT Transjakarta meminta maaf karena memberi sanksi SP3. “Sore ini saya juga ditunggu Dirut Budi Kaliwono untuk diajak ketemu,” kata Mulyono.

Pihak PT Transjakarta belum bisa dikonfirmasi terkait dengan hal ini. Kepala Humas PT Transjakarta Wibowo tak menjawab pesan maupun panggilan yang dilakukan ke nomor ponselnya. Begitu dengan nomor Budi Kaliwono, tidak bisa dihubungi. Demikian seperti diberitakan Tempo.






Diberdayakan oleh Blogger.