Header Ads

Alhamdulillah, Palestina Tak Lagi ‘Milik’ PKS




“Palestina tak lagi ‘milik’ PKS,” tulis teman saya di jendela facebooknya pada Ahad (17/12/17) siang, namanya Gatot Prasetyo, Ketua Komunitas #AkuCintaIslam. Pada saat menulis status itu, ia sedang mengikuti Aksi Bela Palestina di Monas Jakarta.





Dari tahun ke tahun, Aksi Palestina seolah melekat dengan PKS, Partai Keadilan Sejahtera. Komponen muslimin Indonesia lainnya juga ada aksi, tapi yang mampu menghadirkan massa dengan jumlah lumayan besar bertahun-tahun ke belakang, kebetulan PKS.

Saya pertama kali ikut Aksi Solidaritas Palestina itu ya ngikut Aksinya PKS itu, sekitar tahun 2005 kayaknya. Ada teman di Kabupaten Bekasi, dia alumnus relawan Tsunami Aceh. Dia ngirim sms, “ikut Aksi Palestina yuk, akomodasi bis ditanggung. Sarapan di rumah, makan siang bawa bekal.”

Naik bis dari Pasar Setu Kabupaten Bekasi. Bareng bapak-bapak, ibu-ibu pengajian yang membawa anaknya, juga ada anak-anak SMA.

Eh di mobil, ketua rombongannya minta tambahan biaya untuk bayar mobil, “mobilnya baru dikasih DP, untuk sisanya kantong-kantong kita yang nanggung,” terus para penumpang bis teriak takbir “Allahu Akbar!”

Dalam tempo sesingkat-singkatnya, dompet-dompet terbuka lebar, kekurangan biaya sewa bis tertutupi. Agenda saat itu adalah Aksi di depan Kebubes Amerika Serikat. Direncanakan rombongan akan diturunkan di Bundaran HI, lalu longmarch. Memasuki tol, dari tol timur Bekasi saja sudah banyak terlihat bis lain dengan bendera Merah Putih, bendera Palestina dan bendera PKS.

Sampai jembatan Semanggi apalagi, banyak Metromini bermuatan peserta aksi. Akhirnya belum sampai Bundaran HI, kami sudah turun dari bis. Bersatu bersama rombongan lainnya. Berjalan kaki. Saya yang baru pertama kali ikut aksi merasa excited banget. Ada gemuruh tak biasa dalam dada. Pekik takbir menggema. Semuanya berbaris rapi di trotoar dan satu jalur jalan, Mobil tetap bisa melaju meski tersendat.  Ada orangtua, pasangan muda yang bergandengan tangan, ayah caem yang mendorong kereta bayi dan... tak ada asap rokok.





Selanjutnya dari tahun ke tahun, PKS terus menggalang Aksi Palestina. Meski panitianya PKS, tokoh Islam diluar PKS turut serta. Ulama, habaib hingga tokoh lintas agama dan dari partai lain. Kadang tudingan miring muncul, PKS memanfaatkan isu Palestina untuk menggaet orang Islam di pemilu. Tetapi isu itu Alhamdulillah tak terbukti, karena PKS ternyata terus melancarkan aksi Palestina meski perolehan kursi di parlemen turun. Gak baper mereka.

Selain aksi di lapangan terbuka, dukungan untuk Palestina merdeka penuh berdaulat dimunculkan juga oleh kader-kader PKS di ruang-ruang tertutup. Pemutaran film dokumenter, nasyid, teater, puisi dan tentu saja dari ruang parlemen.

Pasca Gerakan 212, kepedulian umat Islam pada isu-isu keumatan semakin membesar. Muncul kesadaran untuk bersatu. Ormas boleh berbeda, partai boleh berbeda, pandangan politik boleh berbeda, tapi semangat untuk bersatu itu mulai terlihat, termasuk soal Palestina. Alhamdulillah.

Kemarin di Aksi Bela Palestina 17 Desember 2017 saya melihat itu!

Kader-kader PKS meski sepekan sebelumnya sudah menggelar aksi Palestina, tetap ikut lagi aksi kemarin. Alhamdulillah kini lebih banyak yang bersuara. Semakin banyak yang bersuara tentu lebih baik. Seperti yang dikatakan Gatot Prasetyo, “Palestina tak lagi ‘milik’ PKS,” Alhamdulillah Ya Allah.


Bekasi, 18 Desember 2017
Enjang Anwar Sanusi



Diberdayakan oleh Blogger.