Header Ads

Merinding... Dukung PKS, GNPF Ulama Kerahkan Umat jadi Saksi




Kebersamaan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memperjuangkan agenda umat bersama ulama mulai menunjukkan hasilnya. Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama secara terang-benderang mendukung PKS dan siap mengerahkan umat jadi saksi di TPS dalam pemilu 2019.

"Semua, termasuk bagian di dalamnya pengawalan saksi saksi dan lain sebagainya ada resmi dan tidak resmi disitulah. Karena memang kita sudah terbiasa gerakan yang memang seperti semutlah jadi kita berserempaklah," kata Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak dihadapan lebih dari 1.000 peserta dalam acara Konsolidasi Nasional PKS, di Depok, Ahad (14/10/2018).

Yusuf menegaskan, dalam memberikan dukungan tersebut tidak ada kesepakatan apapun antara GNPF Ulama dan PKS. Yusuf mengambil contoh saat GNPF Ulama mencalonkan Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Aljufri sebagai calon wakil presiden yang direkomendasikan ulama. Dia menyatakan tidak ada kesepakatan di awal.

"Tapi memang itu aspirasi dari ijtima ulama dan sesuai dan sesuai dengan persetujuan Habib Rizieq untuk nama dari Salim Segaf Aljufri dijadikan salah satu paslon," jelasnya.

Apa alasan GNPF siap all out mendukung PKS?

"Kami melihat lebih ada keseriusan dan kami melihat juga ada satu komitmen yang akan kita bangun secara bersama sama," ujar Yusuf.

Tak hanya itu, Yusuf juga melihat PKS sebagai partai yang tidak abu-abu dan bukan sekadar partai politik.

"Kenapa saya mencintai PKS? Karena banyak tantangannya. Tidak sekadar partai politik. PKS tidak pernah abu abu," kata Yusuf lagi.

Yusuf tak asal bicara. Dia berani menyatakan itu karena mengaku sudah mengenal para kader PKS sejak puluhan tahun lalu.

"Ini bukan sebatas 5 atau 10 tahun melainkan hampir 30 tahun," ungkap Yusuf.

Yusuf berharap PKS bisa lolos ambang batas parlemen di Pemilu 2019 mendatang. Begitu juga perolehan kursi yang didapat oleh PKS diharapkan bisa di atas 50 persen.

"Karena PKS adalah salah satu partai di koalisi yang konsisten perjuangannya dengan kami," ujarnya.
Diberdayakan oleh Blogger.