Header Ads

Gabungan Ormas Islam Bekasi Tolak Gereja Santa Clara, Korlap: Kami Ditembaki Gas Air Mata dan Balok Berpaku


Umat Islam yang berunjuk rasa menolak pembangunan Gereja Santa Clara di Bekasi karena dianggap menyalahi aturan, Jumat (24/3)






Umat Islam Bekasi melakukan unjuk rasa menolak pembangunan Gereja Santa Clara, Jumat (24/3). Belum usai aksi dilakukan, aparat kepolisian berusaha menghalau mereka.

"Kami ditembaki gas air mata dan balok berpaku," ujar salah satu Koordinator Aksi Ahmad Syahidin, Lc kepada wajada.net.

Menurut Ahmad Syahidin, situasi saat ini mencekam. Dalam foto yang dikirimkan ke redaksi wajada.net, tampak peserta aksi tetap bertahan di dekat lokasi yang akan dibangun Gereja Santa Clara.

Aksi ini diikuti oleh Front Pembela Islam (FPI), Forum DKM Masjid se Bekasi, dan Majelis Silaturahim Muslimin Indonesia. Mereka menolak pembangunan gereja yang dianggap tanpa izin dan menyalahi aturan.





Gereja Santa Clara dibangun di Jalan Raya Kaliabang, Harapan Baru, Kota Bekasi. Unjuk rasa dilaksanakan selepas shalat Jumat. Sejumlah petugas kepolisan pun telah berjaga sejak pukul 11.00 wib.

Pada tahun 2015, unjuk rasa ini sudah pernah dilakukan. Surat penghentian pembangunan sementara pun sudah dikeluarkan. Namun pada tahun 2017, pembangunan kembali dilakukan.

Total petugas pengamanan berjumlah 444 personel. Jumlah ini merupakan gabungan dari Polres, Polsek, Satpol PP, Polda, Brimop, dan TNI.  (Wyn/Wajada)






Diberdayakan oleh Blogger.