Header Ads

PDIP Minta Wagub DKI Tak Cuci Tangan soal Tragedi Pembagian Sembako


Dugaan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bahwa acara pembagian sembako yang menewaskan dua orang terkait dengan kelompok politik tertentu, dibantah PDIP. Partai berlambang moncong putih itu justru meminta Sandiaga untuk tidak cuci tangan.
“Yang memberikan izin itu pemprov kok, logikanya seperti itu. Di balik kepanitiaan itu ada apa? Siapa? Kan pemprov pasti tahu. Orang sebelum meminta izin kan diminta keterangan dulu kan oleh pemprov. Ini untuk kegiatan apa, agendanya apa, kan sudah pasti seperti itu,” kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono di Jakarta, Rabu (2/5) seperti diwartakan Detik.
Menurut Gembong, Sandiaga tak mengatakan dari awal bahwa acara tersebut bermuatan politik.
“Kalau sudah beri izin dan bilang sekarang ada muatan politik, itu kan cuci tangan namanya. Jangan sekarang begitu ada insiden beliau menyatakan ini ada muatan politik. Waktu berikan izin kan enggak bilang begitu,” ujar Gembong lagi.
Pemprov DKI, kata Gembong, seharusnya dapat mengevaluasi terlebih dahulu pihak yang meminta izin. Dia merasa heran Sandiaga baru berkoar soal muatan politis acara tersebut setelah ada insiden.
Gembong juga meluruskan berita yang beredar di media sosial soal keterlibatan PDIP karena panitia memakai kaus merah.
“Bicara kaus merah, apakah setiap orang memakai kaus merah orang PDIP? Jangan suka mudah memprovokasi orang. Sekarang saya mau nanya kepada Pak Sandi, ketika bicara orang pakai baju putih apakah orang Gerindra?” ujar Gembong.
Gembong mengungkapkan, saat acara pembagian sembako di hari Sabtu (28/4), kader PDIP sedang sibuk mempersiapkan pelaksanaan try out SBMPTN serentak di Mal Season City, Jakarta Barat.
“Sabtu gladi resik. Acaranya hari Minggu. Jadi ketika bicara keterlibatan PDIP, enggak mungkin. Bisa dilihat kegiatan partai hari itu. Media juga bisa mengecek ada aktivitas apa di partai hari itu,” terang Gembong.
Gembong meminta Sandiaga agar berhati-hati melontarkan pernyataan. “Namanya pejabat publik jangan terlalu mudah membuat statement yang akhirnya membuat kegaduhan. Dia kan punya kewenangan. Kewenangan itu silakan dimanfaatkan untuk mengevaluasi itu, siapa yang bertanggung jawab, kronologinya bagaimana, yang tahu kan pemprov,” paparnya.
Sebelumnya, Sandiaga menduga kegiatan bagi-bagi sembako di Monas pada Sabtu 28 April lalu terafiliasi dengan kegiatan politik tertentu.
“Saya dikasih tahu yang Monas ada kemungkinan itu belakangnya politik juga. Jadi ini mau dicek juga. Ada yang dikasih tahu karena katanya keharusan memakai baju dengan warna dan atribut tertentu itu kan ada afilisiasinya gimanapun juga,” kata Sandiaga di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (30/4/2018).


Diberdayakan oleh Blogger.