Header Ads

Raja Salman Pidato di DPR Hari Ini, Begini Pandangannya tentang Demokrasi







Raja Salman bin Abdul Aziz telah tiba di Indonesia, negeri yang berada di posisi nomor 4 sebagai negara demokrasi terbesar di dunia. Dan hari ini, Kamis (2/3), Raja Salman akan berpidato di hadapan anggota DPR di Gedung Parlemen, Senayan Jakarta.

Apa sebenarnya pandangan Raja Salman tentang demokrasi dan kritikan dari luar soal Arab Saudi yang menganut sistem kerajaan? Saat masih menjadi Gubernur Riyadh, ia sampaikan pandangannya sebagai berikut.

Karen Elliot House, penulis buku On Saudi Arabia: Its People, Religion, Fault Lines mewawancarai Salman dan soal demokrasi. Kata Salman, “Jika Amerika bisa bersatu karena demokrasi, Arab Saudi pada dasarnya bersatu karena keluarga kerajaan”.





Pada Associated Press, Salman juga mengatakan, “Kita tidak bisa memiliki demokrasi di Arab Saudi, jika kita melakukannya maka setiap kesukuan akan membentuk partai dan kemudian Arab Saudi akan bernasib seperti Irak yang kacau”.

Dilansir Al Jazeera pada tahun 2007, Salman menyampaikan pernyataannya di Kedutaan Amerika di Riyadh:

“Kecepatan tingkat pembangunan tergantung pada faktor-faktor sosial dan budaya,… atas dasar alasan sosial –kecuali alasan agama- reformasi tidak bisa dipaksakan oleh (pemerintah Saudi) jika tidak, akan muncul reaksi negatif,… perubahan harus diperkenalkan dengan cara yang mengena dan tepat waktu. Demokrasi tidak boleh dipaksakan di Arab Saudi, karena negara ini terdiri dari suku-suku dan daerah. Jika demokrasi diberlakukan, masing-masing suku dan daerah akan memiliki partai politik”.



Diberdayakan oleh Blogger.