Header Ads

Diboikot Umat Sejak Desember 2016, Laba Sari Roti Turun 67% Periode Januari-Maret 2017







Berita mengejutkan datang dari PT Nippon Indosari Tbk (ROTI). Perusahaan yang memproduksi Sari Roti itu mengalami penurunan laba siginifikan yakni sebesar 67%. Meningkatnya retur penjualan menjadi penyebabnya.

Seperti diberitakan Kontan. , ROTI mencatatkan penurunan pendapatan di kuartal pertama tahun 2017 sebesar 1,3% menjadi Rp 602 miliar di kuartal pertama tahun 2017. Sebelumnya di kuartal I-2016, ROTI mencatatkan pendapatan sebesar Rp 610 miliar.

Laba anak perusahaan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) ini juga mencatatkan penurunan yang signifikan menjadi Rp 27 miliar di kuartal I-2016. Pada kuartal I-2017 yang lalu, laba ROTI mencatatkan penurunan sebesar 67% lantaran sebelumnya perusahaan mencatatkan laba sebesar Rp 86 miliar di tahun 2016 yang lalu.





Sementara itu, beban pokok perusahaan mencatatkan peningkatan sebesar 5,8% ke angka Rp 303 miliar di kuartal 1 2017. Di kuartal pertama tahun sebelumnya, beban pokok penjualan ROTI adalah sebesar Rp 286 miliar.

Retur penjualan Sari Roti meningkat cukup tajam. Hal ini disinyalir menyebabkan penurunan yang signifikan dari pendapatan Sari Roti. Retur penjualan Sari Roti di kuartal 1 2017 adalah sebesar Rp 144 miliar atau meningkat sebesar 74% dibandingkan dengan kuartal 1 2016 yang berada di angka Rp 82 miliar.

Menariknya, periode penurunan laba dan meningkat tajamnya retur penjualan Sari Roti terjadi usai gerakan boiikot umat Islam yang ikut Aksi 212 yakni Januari-Maret 2017. Adakah kaitannya? (Kur/Wajada)










Diberdayakan oleh Blogger.