Header Ads

Antara Surga dan Neraka







Wahai Tuhan, ku tak layak ke surgaMu, Namun tak pula aku sanggup ke nerakaMu...

Potongan lirik lagu ini, sangat sesuai dengan diri saya sendiri. Betapa diri ini menginginkan masuk ke dalam surga, tetapi jika mengingat dosa,  rasanya ragu, akankah Allah swt berkenan  menjadikan diri ini golongan penghuninya.

Sepanjang hidup orang beriman, akan ada tarikan antara surga dan neraka. Pilihan keduanya akan terus bersliweran dihadapan. Manakah yang akan dipilihnya. Apabila teringat akan azabnya baik didunia maupun di akhirat sepertinya tidak ada pilihan lain. Sebagai makhluk yang memiliki Iman,  pasti akan memilih perbuatan yang menuju surgaNya. Tapi  Allah tidak akan membuat pilihan itu mudah, Allah swt akan terus menguji kesungguhan kita untuk menuju kesana. Hanya orang-orang pilihanlah yang pantas di surgaNya. Semoga kita termasuk didalamNya.

Antara surga dan neraka, seharusnya menjadi pilihan yang mudah, akan tetapi godaan - godaan terkadang tipis, samar, abu-abu, membuat kita  salah memilih. Tarikan keburukan terkadang lebih keras, kuat, membuat kita goyah terjerumus,  dan jatuh dalam kubangan dosa. Untuk bangun ketika jatuh dalam kubang dosapun tidak mudah, jatuh, bangun, jatuh lagi, bangun lagi, terus menerus berulang,  sampai lebih kuat mana,  keinginan untuk melakukan kebaikan atau keburukan, berusaha terus bangun atau tetap dalam kubangan dosa.

Segala sesuatu yang terjadi merupakan kehendak Allah swt, baik atau buruk sikap yang terjadi atas ridho Allah.  Ketika melakukan kesalahanpun ada ridho Allah disitu. Ketika Allah meridhoi kita melakukan kesalahan, pasti ada hikmah yang Allah kehendaki terhadap diri ini. Allah menginginkan taqorrub nya kita,  melelehkan ego kita,  membersihkan segala penyakit hati. Allah swt sedang membentuk hati kita untuk semakin baik dan bijak.


وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ فَيَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ

“Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, seandainya kalian tidak pernah berbuat dosa, niscaya Allah akan mengganti kalian dengan mendatangkan suatu kaum yang kemudian kaum tersebut berbuat dosa, kemudian mereka meminta ampun kepada Allah, dan Allah akan mengampuni mereka” (HR. Muslim)






Karena kesalahan pada dasarnya membuat kita menyadari bahwa kita adalah makhluk yang lemah, menjadikan kita tidak mudah menyalahkan, berprasangka buruk kepada orang lain, apalagi memvonis. Sebaliknya dengan kesalahan yang pernah kita lakukan, membuat bibir kita mudah melantunkan doa, agar sahabat,  kerabat,  mendapatkan Taufik dan HidayahNya. Bersyukurlah ketika kita mendapatkan sahabat yang terus mengingatkan,  mengajak kepada kebaikan. Berarti ia sayang, dan menghendaki kumpul kembali di surgaNya.

Jangan menyerah,  teruslah berusaha melangkah ke surgaNya. Angin,  badai,  hujan akan terus ada.

Tapi yakinlah setelah hujan akan ada pelangi yang indah. Begitu juga pertolongan Allah, bila kita terus dijalanNya,  Allah akan memberikan Rahman dan RahimNya. Teruslah berdoa semoga kita semua selamat dunia akhirat. Hingga Allah menjemput kita dalam keadaan khusnul khotimah.

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ (27) ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً (28) فَادْخُلِي فِي عِبَادِي (29) وَادْخُلِي جَنَّتِي (30)

“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.” (QS. Al-Fajr: 27-30)

Rina



Diberdayakan oleh Blogger.