Header Ads

Lidah Trump Mendadak Kelu di Akhir Pidatonya jadikan Yerusalem Ibu Kota Israel



Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengalami kelu lidah di akhir pidatonya yang menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota negara penjajah Israel, Rabu (6/12) lalu. Trump mengucapkan kalimat dengan tidak sempurna.





Kata "state" berubah menjadi seperti "sh”, ketika melafalkan kalimat ”and God bless the United Shtesh”. Otomatis, kalimat tersebut bermakna ”dan Tuhan memberkati Amerika Serikat”.

Kondisi ini membuat Gedung Putih memutuskan akan menjalani pemeriksaan medis publik awal tahun depan di Walter Reed National Military Medical Center.

Sontak saja, hal ini memunculkan spekulasi warganet. Ada yang menduga Trump kesulitan bicara karena gigi palsunya. Ada juga yang mengira Trump terserang gejala stroke.

@dm1borden: “Trump jelas sangat sakit selama pidatonya tentang Yerusalem, tidak masuk akal dalam satu kalimat, menyayat beberapa kata, mengendus berlebihan dan terlihat sangat buruk.Kapan Gedung Putih akan membuat sebuah pernyataan?."

@AlanCracknell. “Pria itu berpotensi membutuhkan 3 hal 1) Ambulans untuk potensi mini stroke 2) Masuk ke program 12 langkah 3) Denture Cream #Trumpslurring.”

“Apakah ada orang lain yang melihat Trump mengejek menjelang akhir pidato di Israel? Seperti seseorang yang gigi palsunya terlepas? Saya serius,” cuit akun @SassyProf.





Menanggapi itu, Juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders pada hari Kamis waktu Washington menyebutnya sebagai sangat menggelikan.

”Tenggorokan presiden sudah kering, tidak lebih dari itu,” katanya, seperti dikutip dari Sindo Jumat (8/12/2017).

Trump direncanakan menjalani uji medis rutin awal tahun depan di Walter Reed National Military Medical Center.

Pemeriksaan itu, ujar Sanders, telah dilakukan kebanyakan presiden secara historis. “Catatan-catatan itu akan dirilis oleh dokter,” katanya.




Diberdayakan oleh Blogger.