Header Ads

Ijtimak Ulama II yang Membuat Jokowi-Maruf Amin Panik



Jokowi-Maruf Amin dan tim bisa jadi tak nyaman sepanjang Ahad kemarin. Pasalnya, di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, ratusan ulama dan tokoh nasional berkumpul. Mereka menggelar Ijtimak Ulama II untuk mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo-Sandi.

Ketidaknyamanan itu dapat terlihat sebelum, saat dan usai acara Ijtimak Ulama II. Sebelum kegiatan tersebut berlangsung, dari pihak Jokowi-Maruf Amin terlihat jelas berusaha mendelegitimasi acara tersebut.

"Batalkan Ijtimak Ulama Kedua kalau hanya mendukung Prabowo-Sandi dengan membawa kontrak politik. Kembali ke Alquran. Kalau hanya untuk mendukung Prabowo Sandi berarti umat Islam ini tertipu dalam pilihan politik," ujar Kapitra Ampera, mantan pengacara Habib Rizieq Shihab yang sekarang menjadi caleg PDIP, di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu, 15 September 2018.

"Tidaklah [khawatir]. Kecil lah, suaranya [Ijtimak Ulama] kecil," kata Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, Moeldoko saat ditemui usai menghadiri Rakernas Projo di Kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (15/9).

Saat Ijtimak Ulama II berlangsung, secara bersamaan juga dilaksanakan Rakornas Pro Jokowi (Projo) di Jakarta. Mungkin memang sudah terjadwal lama, tapi ada pernyataan menarik dari Jokowi yang menembak langsung Prabowo.

"Kita bukan relawan yang bergerak karena bayaran atau bermental kardus, dibayar baru bergerak. Kita bergerak dari hati," kata Ketua Projo Budi Arie Setiadi usai Rakornas IV Projo di Grand Sahid Hotel, Jakarta, Ahad, (16/9/20182018).

Setelah Ijtimak Ulama berakhir, respons cepat diberikan Maruf Amin. Pernyataannya pun sangat terkesan meremehkan para ulama yang berijtimak.

"Nggak pecah. Ada yang ke sana, ada yang ke sini. Jangan dibilang pecah. Kecenderungan. Ya kami yakin ulama yang betul-betul ulama. Ulama yang alim, hafal quran, kemudian ahli ibadah itu justru mendukung kami. Satu aja udah ngalahin semua itu. Orangnya alim, hafal Quran, ulama betulan itu. Jadi saya optimis," kata Maruf di Rumah Kiai Maruf Amin (KMA), Jalan Saharjo, Jakarta Selatan, Ahad, (16/9/2018).

Upaya meremehkan dan mendelegitimasi Ijtimak Ulama II jadi indikasi kuat kepanikan pihak Jokowi-Maruf Amin. Awalnya mereka menduga para ulama tersebut sudah mati angin karena rekomendasi Ijtimak Ulama I tidak diakomodir Prabowo. Selain itu, pemilihan Maruf Amin sebagai cawapres dianggap sukses 'menghabisi' mereka.

Tapi ternyata meleset. Para ulama kembali berijtimak dan kemudian secara tegas mendukung Prabowo-Sandi. Bahkan dalam rekaman suaranya, Habib Rizieq Shihab secara tegas menyerukan setiap rumah umat Islam dijadikan posko pemenangan Prabowo-Sandi.

Tak heran jika mereka begitu panik dan khawatir...

Erwyn Kurniawan
Diberdayakan oleh Blogger.