Header Ads

Habis Ratna Terbitlah Gamal



Ratna Sarumpaet sudah jadi masa lalu. Drama kebohongannya--terlepas adanya ancaman atau tidak-- membuka kedok siapa sesungguhnya Ratna. Sebuah nama cemerlang langsung mencuat, menenggelamkan ibunda artis Atikah Hasiholan itu dalam jajaran juru bicara Prabowo-Sandi.

Namanya Gamal Albinsaid. Seorang dokter muda berprestasi gemilang. Gamal berhasil mendapatkan penghargaan HRH The Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneurship First Winner. Penghargaan yang diraih pada tahun 2014 ini diberikan langsung oleh Pangeran Charles.

"Saya ingin memberikan ucapan selamat hangat saya untuk Gamal Albinsaid atas inisiatifnya yang menakjubkan," kata Pangeran Charles dalam acara pemberian penghargaan seperti dikutip Liputan 6.

"Ide ini menangani dua masalah pada saat yang bersamaan (menangani masalah sampah, untuk menyelesaikan masalah kesehatan)," katanya.

Prestasi tersebut membuat Gamal mendapatkan hadiah 50.000 euro atau sekitar Rp 800 juta sebagai dukungan finansial dan paket mentoring dari Universitas Cambridge yang dirancang secara individu. Gamal berhasil menyisihkan 511 wirausaha unggulan yang berasal dari 90 negara.

Gamal mendapat penghargaan itu karena karya sederhananya yang menginspirasi yakni Klinik Asuransi Sampah (KAS). Ide ini muncul dari kisah nyata yang dialaminya di Jakarta, 5 Juni 2005 silam.

Gamal menyaksikan pemandangan tragis. Dia melihat seorang anak bernama Khaerunissa tidak bisa pergi berobat dan menghembuskan nafas terakhirnya di gerobak sampah ayahnya. Bocah tiga tahun itu sakit diare berkelanjutan. Khaerunissa tidak bisa ke dokter hanya karena ayahnya berpenghasilan 10.000 rupiah per-bulan.

KAS dibuat Gamal agar tak ada kasus menyedihkan seperti Khaerunissa. Warga cukup menyerahkan sampahnya yang bisa didaur ulang senilai 10.000 rupiah setiap bulannya. Dari sekumpulan sampah itu, warga bisa menikmati berbagai fasilitas kesehatan seperti pemeriksaan dokter, cek gula darah, bahkan sampai obat.

Sampah yang dikumpulkan warga tersebut diolah menjadi uang sebagai Dana Sehat dengan metode daur ulang. Dana Sehat itu dikembalikan ke warga untuk membiayai peningkatan kesehatan (promotif), menjadi alat pencegah sakit (preventif), untuk mengobati yang sakit (kuratif) dan terakhir untuk merehabilitasi yang sembuh (rehabilitatif). Sehingga walaupun tidak sakit, masyarakat tidak akan rugi, karena akan mendapatkan berbagai program.

Gamal sendiri dilahirkan di Kota Malang pada 8 September 1989. Karir Pendidikannya dimulai dengan menyelesaikan Sekolah Dasarnya di MI Jendral Sudirman Malang. Kemudian dilanjutkan masuk dan lulus di SMP Negeri 3 Malang.

Setelah itu untuk jenjang sekolah menengah, Dokter Gamal mengambil program Akselerasi di SMA Negeri 3 Malang pada tahun 2005-2007. Kemudian dilanjutkan dengan kuliah di Universitas Brawijaya dengan mengambil Fakultas Kedokteran dan lulus dengan predikat Cum Laude dengan IPK 3,69.

Berbagai prestasi cemerlang lainnya juga sudah diukir Gamal. Di antaranya meraih Penghargaan Ashoka YoungChangeMaker 2012, dan mendapatkan Penghargaan “ANUGERAH KARYA INSPIRATIF” 2011 dari Menristek Republik Indonesia.

Sepertinya tak berlebihan jika kita katakan: Habis Ratna Terbitlah Gamal.

Erwyn Kurniawan
Penulis dan Jurnalis
Diberdayakan oleh Blogger.