8 Sunnah Sholat Idul Adha
Ada sejumlah sunnah sholat Idul Adha baik sebelum maupun
sesudahnya. Di antaranya adalah delapan hal berikut ini:
1. Mandi sholat idul adha sebelum berangkat
Rasulullah mengajarkan untuk mandi sebelum berangkat sholat Idul Adha. Demikian pula para sahabat biasa
menjalankan sunnah mandi Idul Adha ini.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa mandi pada
hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. (HR. Ibnu Majah)
2. Memakai pakaian terbaik
Rasulullah mengenakan pakaian terbaik ketika sholat Idul
Adha. Beliau juga memerintahkan sahabat mengenakan pakaian terbaik. Sebagaimana
hadits dari Hasan As Sibhti:
أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنْ نَلْبَسَ أَجْوَدَ مَا نَجِدُ ، وَأَنْ نَتَطَيَّبَ بِأَجْوَدِ مَا
نَجِدُ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan
kami agar pada hari raya mengenakan pakaian terbagus dan wangi-wangian terbaik.
(HR. Hakim)
3. Memakai wewangian
Selanjutnya, sunnah menggunakan wewangian, khususnya bagi
pria, sebagaimana hadits di atas. Adapun bagi kaum muslimah, sebaiknya tidak
menggunakan parfum yang baunya tajam karena ada hadits yang melarangnya.
4. Mengajak keluarga dan anak-anak
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan
seluruh wanita untuk menghadiri sholat Idul Adha. Sebagaimana hadits dari Ummu
Athiyyah radhiyallahu ‘anha:
أَمَرَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ
سَلَّمَ أَنْ نُخْرِجَ فِيْ عِيْدَيْنِ العَوَاطِقَ وَالْحُيَّضَ لِيَشْهَدْناَ
الخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِيْنَ وَتَعْتَزِلَ الْحُيَّضُ الْمُصَلِّى
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami
keluar menghadiri sholat ‘id bersama budak-budak perempuan dan
perempuan-perempuan yang sedang haid untuk menyaksikan kebaikan-kebaikan dan
mendengarkan khuthbah. Namun beliau menyuruh perempuan yang sedang haid
menjauhi tempat sholat. (HR. Bukhari dan Muslim)
Baca juga: Ayat Mastatho’tum
5. Takbiran saat menuju tempat sholat
Selanjutnya, sunnah takbiran saat berangkat menuju tempat sholat.
Bahkan sunnah takbiran ini sejak 9 Dzulhijjah setelah Subuh. Di antara lafazh
takbir, boleh dua kali takbir, boleh pula tiga kali takbir.
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا
اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Artinya:
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada ilah kecuali Allah, Allah Maha
Besar, Allah Maha Besar, segala pujian hanya untuk-Nya.
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ
أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ
الْحَمْدُ
Artinya:
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada ilah kecuali
Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala pujian hanya untuk-Nya.
Baca juga: Puasa Arafah
6. Berjalan kaki
Sunnah berjalan kaki baik saat pergi maupun pulang. Tidak
naik kendaraan kecuali ada hajat, misalnya sangat jauh. Sebagaimana hadits dari
Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat sholat
‘id dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang. (HR. Ibnu Majah)
7. Melewati jalan yang berbeda
Sunnah pula mengambil jalan berbeda saat pergi dan pulang.
Sebagaimana hadits dari Jabir radhiyallahu ‘anhu:
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا
كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika sholat ‘id,
beliau lewat jalan yang berbeda saat berangkat dan pulang. (HR. Bukhari)
8. Menyegerakan mulainya sholat idul adha
Salah satu sunnah sholat idul adha adalah menyegerakan
mulainya sholat. Di antara hikmahnya, agar lebih banyak tersedia waktu untuk menyembelih
hewan qurban. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Wajada]
Post a Comment