Header Ads

Mengelola Kekuatan yang Allah Anugerahkan







Manusia pada dasarnya memiliki potensi yang sangat besar yang ada pada dirinya sendiri. Allah swt menciptakan manusia sebagai makhluk terbaik di bandingkan makhluk lainnya.
"laqod kholaqnal insaana fii ahsani taqwiim, sesunggunya kami  telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. (Qs. attin : 4)

Menurut Endra K Pihadhi (2004:6) potensi bisa disebut sebagai kekuatan, energi, atau kemampuan yang terpendam yang dimiliki dan belum dimanfaatkan secara optimal.

Potensi diri yang dimaksud disini suatu kekuatan yang masih terpendam yang berupa fisik, karakter, minat, bakat, kecerdasan dan nilai-nilai yang terkandung dalam diri tetapi belum dimanfaatkan dan diolah.

Tentu saja ada sisi kelemahan yang ada pada manusia disamping kekuatan yang Allah swt anugerahkan. Sebagaimana yang Allah swt firmankan ,

وَخُلِقَ الإِنسَانُ ضَعِيفاً
“Karena manusia diciptakan (bersifat) lemah.” (QS.An-Nisa’:28)

Pada perjalanannya kebanyakan manusia seringkali berhenti pada sisi kelemahannya, dan jarang menjadikan  kekuatannya sebagai sumber keberhasilan, dan kesuksesan dalam menjalani kehidupannya

Sebagai makhluk yang punya banyak kelebihan di bandingkan kekurangan, dan kekuatan dibandingkan kelemahan, maka sudah sepatutnya manusia memaksimalkan potensi kelebihan dan kekuatannya sebagai energi yang besar dalam menjalani kehidupan ini





Kelemahan dan kekurangan yang ada pada diri manusia hakikatnya sebagai pengingat bahwa ada zat yang Maha Sempurna dan terbebas dari kelemahan dan kekurangan yaitu Tuhan Allah swt. Sebagaimana yang telah Allah swt firmankan :

إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ

Sesungguhnya Allâh, Dialah Maha Pemberi rezki, Yang Maha Mempunyai Kekuatan lagi Maha Kokoh [adz-Dzâriyât/51:58]

Semua itu sebagai peringatan agar jangan sampai manusia merasa punya segala-galanya, terhebat, terkuat  kemudian muncul sifat takabur,meremehkan dan merendahkan orang lain.

Potensi kekuatan dan kelebihan adalah anugerah dari Allah swt yang patut kita syukuri dengan memanfaatkan sebaik-baiknya untuk menghadirkan amalan terbaik, prestasi dan produktifitas bagi kemaslahatan pribadi, keluarga, lingkungan, masyarakat dan umat manusia.

Mari kita berusaha mengenali dengan sebaik-baiknya potensi kekuatan dan kelebihan yang kita miliki dalam rangka menghadirkan  ahsanul 'amala dalam semua peran dan amanah kita, baik itu sebagai juru dakwah, dosen, guru, karyawan, pengusaha, praktisi, politisi dan lain sebagainya.

Wallahu'alam bisshowwaab

Rosandi Ardi Nugraha
Dosen dan Pegiat Sosial






Diberdayakan oleh Blogger.