Header Ads

Harga Daging Sapi Mahal, Menteri Pertanian Sarankan Masyarakat Konsumsi Keong Sawah



Menteri Pertanian memberikan ide aneh terkait mahalnya harga daging sapi yang masih bertengger di atas harga Rp100.000 per kilogram (kg). Dia menyarankan agar masyarakat beralih mengkonsumsi keong sawah alias tutut.





Hal itu disampaikan Andi Amran saat inspeksi dadakan (sidak) Pasar Induk Beras Cipinang. Masyarakat, kata dia, bisa beralih konsumsi ke komoditas lain yang proteinnya hampir sama seperti daging.

"Seperti tutut itu protein lebih bagus dari daging," katanya di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin (4/12/2017) seperti dikutip Okezone.

Tutut atau keong sawah adalah sejenis siput air yang mudah dijumpai di perairan tawar seperti sawah, aliran parit dan danau.

Kata Amran, tutut mempunyai protein yang tinggi namun menyehatkan. Maksudnya, ketika ada seorang yang memiliki tekanan darah tinggi, masih bisa mengkonsumsi tutut yang proteinnya tinggi.





"Tidak ada kan orang tekanan darah tinggi dilarang makan tutut," ujarnya.

Pemerintah sendiri terus berusaha agar harga daging sapi normal. Misalnya, dengan terus mengirim sapi potong asal Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Namun faktanya, ketersediaan sapi potong asal NTT tersebut ternyata tidak membuat harga daging turun.





Diberdayakan oleh Blogger.