Header Ads

Politikus PDIP Soal Buzzer: Sikapi dengan Arif, Itu Jenis Pekerjaan Baru

Hendrawan Supratikno

Kehadiran buzzer di media sosial kembali menuai kritik luas akhir-akhir ini. Bahkan Kwik Kian Gie merasa takut menyampaikan pendapat berbeda karena adanya buzzer.

Namun, Politikus PDIP Hendrawan Supratikno punya pandangan tersendiri.  Ia menilai keberadaan buzzer harus ditanggapi secara arif. Menurutnya, buzzer adalah jenis pekerjaan baru yang mendatangkan rezeki.

"Kita sikapi dengan arif. Itu juga jenis pekerjaan baru. Rezeki mereka dari kegiatan tersebut," kata Hendrawan, Rabu (10/2/2021).

Bagaimana menyikapi dengan arif? Anggota DPR Fraksi PDIP menyarankan agar masyarakat bisa menyaring dengan baik informasi yang beredar luas.  Termasuk informasi yang disebarkan para buzzer itu.

"Kita pandai-pandai menjaring dan menyaring narasi dan makna," lanjutnya seperti dikutip Kumparan.

Baca juga: Kwik Kian Gie: Saya Belum Pernah Setakut Saat IniMengemukakan Pendapat yang Berbeda

Sebelumnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menilai musuh terbesar dunia pers saat ini adalah para buzzer yang tidak memiliki tanggung jawab kebangsaan.

"Musuh terbesar dunia pers saat ini, khususnya pers online melalui jalur media sosial, ialah para buzzer yang minim tanggung jawab kebangsaan, etika cover both sides dan keadaban mulia," kata Haedar,  Rabu (9/2/2021).

Baca juga: Bela Kwik Kian Gie, Susi Pudjiastuti LangsungDiserang Buzzer

Senada dengan itu, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid meminta agar pemerintah membubarkan para buzzer tersebut.

"Harusnya para buzzer dibubarkan, jadi mereka- mereka yang membuat publik atau rakyat tidak leluasa mengkritik karena selalu dibully melalui para buzzer itu harusnya para buzzer ini dihilangkan, dibubarkan," kata Hidayat, Rabu (9/2/2021) kemarin. []

Diberdayakan oleh Blogger.