Header Ads

Menag Bandingkan Suara Adzan dengan Gonggongan Anjing, Ketua MUI Ngelus Dada

Menag Yaqut


Sejumlah ulama keberatan dengan pernyataan Menteri Agama Yaqut Qoumas yang membandingkan suara adzan dengan gonggongan anjing. Di antaranya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis yang menanggapi secara terbuka di Twitter.

"Ya Allah… ya Allah .. ya Allah. Kadang malas berkomentar soal membandingkan sesuatu yang suci dan baik dengan suara hewan najis mughallazhah. Karena itu bukan soal kinerja tapi soal kepantasan di ruang publik oleh pejabat publik," kata Kiai Cholil melalui akun Twitter @cholilnafis, Rabu (23/2/2022) malam.

Imam Besar Masjid New York, AS Shamsi Ali juga mengingatkan pernyataan kontroversial menteri dari PKB tersebut.

"Gus Menteri, semoga ini salah komunikasi/salah memberi contoh saja. Pejabat pastinya tahu mengkomunikasikan masalah secara benar dan proporsional. Apalagi kaitannya agama, tahu sendiri bisa sensitif. Suara azan dan sholawat itu indah dan penuh makna. Tidak pantas dicontohkan suara anjing," tandasnya melalui akun Twitter @ShamsiAli2.

Seperti diketahui, saat berada di Gedung Daerah Provinsi Riau, Rabu (23/2/2022), Menag Yaqut menilai suara-suara Toa di masjid selama ini adalah bentuk syiar. Hanya, jika dinyalakan dalam waktu bersamaan, akan timbul gangguan. Ia lantas membandingkannya dengan suara anjing.

"Yang paling sederhana lagi, kalau kita hidup dalam satu kompleks, misalnya. Kiri, kanan, depan belakang pelihara anjing semua. Misalnya menggonggong dalam waktu bersamaan, kita ini terganggu nggak?" katanya.

" Artinya apa? Suara-suara ini, apa pun suara itu, harus kita atur supaya tidak jadi gangguan. Speaker di musala-masjid silakan dipakai, tetapi tolong diatur agar tidak ada terganggu," lanjutnya. []


Diberdayakan oleh Blogger.